Selasa, 29 Oktober 2019

Manfaat Minyak Kelapa Untuk Kesehatan Jantung

Minyak kelapa selama ini dianggap sebagai minyak yang bisa meningkatkan kolesterol darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Anggapan itu sebenarnya adalah hal yang keliru. Sejak dulu masyarakat kita sudah terbiasa mengkonsumsi minyak kelapa, santan, dan produk kelapa lainnya dan tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa konsumsi itu menimbulkan gangguan kesehatan.

Berbeda dengan jenis-jenis minyak lain yang biasa kita konsumsi (seperti; minyak sawit,  minyak/lemak hewani, minyak zaitun, minyak kacang atau bunga matahari), minyak  kelapa adalah jenis minyak dengan asam lemak jenuh rantai karbon (C) menengah. Semakin pendek rantai karbon, semakin mudah asam lemak dimetabolisir (Gurr, 2001), sehingga mengonsumsinya dalam jumlah banyak tidak akan meningkatkan kolesterol darah secara signifikan.

Dengan rantai asam lemaknya pendek, minyak kepala menjadi dengan mudah dicerna oleh enzim lipase tanpa perlu bantuan asam empedu. Rantai karbon minyak kelapa dengan mudah di diserap tubuh  dan masuk ke aliran darah serta segera menuju hati untuk dimetabolisir.

Sebaliknya untuk jenis minyak makan lain (karena rantai karbonya panjang) hanya bisa dicerna enzim lipase dengan bantuan asam empedu. Ia terlebih dahulu harus lewat saluran sistem limfatik dan dilarutkan oleh lipoprotein agar bisa aman larut di darah. Ia ikut aliran darah ke jaringan-jaringan tubuh dan baru masuk ke hati setelah melewati perjalanan yang panjang . 

Karena panjang perjalanan, rantai karbon panjang ini cendrung menimbulkan gangguan lemak darah dengan segala komplikasinya seperti stroke dan penyakit jantung. 

Melindungi jantung


Penelitian pada sekelompok pengrajin kelapa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menujukkan bahwa konsumsi minyak kelapa terbukti aman dan dapat mencegah gangguan kolesterol darah. Kelompok masyarakat ini secara teratur mengonsumsi minyak kelapa sebagai sumber energi utama mereka. 

Meskipun asupan lemak harian mereka cukup tinggi (rata-rata 47,9 g/h) karena asupan lemak kelapa juga tinggi (rata-rata 28,8 g/h) lipid darah mereka menjadi sangat sehat. Kolesterol total rata-rata 184,9 m/dl. LDL 118,7 mg/dl, Triglisrida 115,5 mg/dl, HDL 54,7 mg/dl, Apoa-1 136,5 mg/dl dan ratio LDL/HLD 2,2.

Profil lemak darah yang sehat ini terdapat pada hampir semua subyek penelitian, baik mereka yang beraktivitas fisik ringan maupun yang berat. Profil yang sehat ini juga pada mereka yang memiliki asupan energi, asupan lemak, dan asupan hidrat arang rendah maupun yang relatif tinggi (tidak ada yang memiliki asupan nutrisi yang berlebihan) Minyak kelapa ini seolah-olah “melindungi” mereka dari gangguan lemah darah dan juga jantung koroner.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilaporkan oleh Muller dkk (2003) di Noerwegia. Dimana penggantian asam lemak tidak jenuh ganda dengan jenuh dari minyak kelapa selama 22 hari dapat memperbaiki profil lemak darah.

Bukti terbaru lainnya adalah penemuan ilmuwan-ilmuwan Korea atas adanya gen CYP4A11 di sel jaringan manusia. Gen ini distimulir oleh rantai karbon pendek (khususnya asam laurat), dan efeknya adalah menormalkan komposisi lemak yang diproduksi sel-sel hati, yang pada gilirannya akan mencegah terjadinya gangguan lemak darah.

Virgin coconut oil

Sebagian besar asam lemak minyak kelapa merupakan asam lemak jenuh. Selain mudah dimetabolisir: 50 % rantai karbon minyak kelapa merupakan asam laurat (12 C) dan 7 % adalah asam kaprat (10 C), keduanya mampu menembus lapisan “lipid luar” virus sehingga bersifat antivirus HIV dan hepatitis B dan C.

Asam lemak minyak kelapa juga bersifat antibakteri dan antiprotozoa. Kemampuan istimewa minyak kelapa yang demikian ini tidak dimiliki oleh minyak lain (baik yang jenuh ataupun tidak jenuh).

Saat ini marak dikembangkan pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO), yakni minyak kelapa yang diproses tanpa pemanasan, bahan kimawi, pewarna ataupun pengawet. Kadar asam lauratnya di atas 50 %, tahan oksidasi, dan dapat disimpan sampai lima tahun tanpa rusak.

Konsumsi minyak kepala murni ini diketahui bisa memperbaiki metabolisme pada berbagai penyakit metabolisme, seperti obesitas, diabetes, jantung koroner, stroke, hypo-thyroida, dan banyak lagi. Berbagai studi terus dilakukan untuk mengetahui lebih jauh manfaat “si minyak perawan” ini. 

Virgin coconut oil juga dapat dipakai untuk menggoreng. Namun agar sepenuhnya bebas dari asam lemak trans dan karena konsistensi cairan lembut dengan aroma sedap, lebih cocok untuk diminum sebagai suplemen kesehatan. (ws/kmp)

Menurut Chandalia dkk, mekanisme yang memperbaiki pengendalian gula darah dengan konsumsi makanan tinggi serat ini diduga disebabkan oleh serat jenis gum dan pektin yang dapat memperlambat pengosongan lambung, dan bahkan memperlambat atau menurunkan penyerapan gula darah.

Penelitian mereka juga menujukkan pula bahwa efek pengendalian gula darah ini lebih mungkin dicapai dengan mengkonsumsi makanan kaya serat dari sumber alami.

Karenanya para penderita diabetes - seperti yang juga diberikan Chandalia dkk pada subyek penelitian - dianjurkan untuk mengkonsumi makanan alami kaya serat seperti jeruk segar, nanas segar, pepaya segar, tomat segar, jagung, kacang hijau, roti dan whole wheat dibandingkan dengan preparat atau suplemen serat. Buah terutama jeruk, nanas dan kacang hijau merupakan sumber serat yang andal. (na/kmp) 

Artikel Terkait