Senin, 24 Juni 2019

Kalsium Bantu Turunkan Kadar Kolesterol

Sejauh ini kalsium lebih dikenal sebagai zat pelindung utama osteoporosis, yaitu proses penipisan tulang yang biasanya menyerang kaum wanita dewasa. Temuan terbaru menunjukkan kalsium memiliki kegunaan yang semakin banyak bagi kesehatan tubuh. Kelsium bermanfaat bagi kesehatan tulang, sistem sirkulasi, arteri dan jantung. Kalsium dengan caranya yang unik mampu berperan dalam menurunkan kolesterol tinggi.

Peran kalsium yang cukup unik ini pernah dibuktikan pada era 1950-an. Namun, khasiat kalsium pada saat itu kurang mendapat tanggapan. Para dokter tetap yakin obat anti kolesterol dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh secara berarti.

Kalsium pada sekian dasa warsa yang silam masih kalah populer dengan obat anti kolesterol, seperti cholestyramine. Namun, sekarang tampaknya kalsium dipercaya memiliki khasiat ekstra dari yang diperkirakan para peneliti zaman itu.

Menurunkan kolesterol jahat, kolesterol baik tidak

Kalsium hanya berpangaruh pada jenis kolesterol yang tidak menguntungkan tubuh. Dengan suplemen kalsium, LDL (kolesterol yang merusak kesehatan) mengalami penurunan yang cukup berarti, sementara kolesterol HDL (kolestrol baik yang berguna bagi tubuh) tidak mengalami perubahan. Margo A Denke dari Universitas of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, mengatakan bahwa pria yang mengkonsumsi makanan kaya kalsium menurunkan kolesterol LDL mereka sampai 11% dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi kalsium.

Peran dramatis kalsium yang mampu menurunkan  kadar kolesterol LDL itu diharapkan mampu mengurangi risiko menderita penyakit jantung sekitar 20%, salah satu penyakit yang muncul akibat tingginya kadar koleterol.

Dalam penelitian itu diberikan kalsium berdosis tinggi yaitu 1.800 miligram (mg) sehari. Akan  tetapi, Denke mengatakan separuh dari dosis itu lebih bermanfaat. Kaum wanita mungkin memerlukan 1.000 mg ekstra kalsium setiap hari sekaligus untuk melindungi diri dari ancaman osteoporosisi namun untuk pria mungkin idealnya 800 mg.

Hasil penyelidikan ini semakin memperkuat temuan beberapa tahun sebelumnya tentang peran kalsium untuk mengontrol laju kolesterol. Cuma bedanya, dalam penelitian itu kalsium diberikan kepada pria dan wanita.

Hasilnya seperti yang ditulis dalam Archieves of Internal Medicine (Desember 2002), kadar kolesterol LDL turun 4,4 % dan HDL naik 4,1 %. Secara teori, kalsium mampu memperkecil risiko penyakit jantung sekitar 10 %. Naman, jika dibarengi dengan diet yang baik bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 30 %.

Tidak punya efek samping

Menurut Larry Bell M.D., yang pernah bekerja di Hennepin Country Medical Center di Minneapolis, meskipun khasiat kalsium lebih kecil daripada obat antikolesterol seperti cholestramine, kalsium tak menimbulkan efek apa pun terhadap lemak darah. Sementara obat antikolesterol itu bisa berakibat memperparah kedaaan di samping efek-efek samping ainnya.

Kalsium karbonat (jenis khusus kombinasi kalsium) dipercaya berperan cukup vital dalam mencegah gangguan kardiovaskuler. Namun Larry belum berani memastikannya sebelum dilakukan peneltian yang lebih mendalam.

Penelitian di Minneapolis menggunakan kalsium berdosis 1.200 mg dan dicampurkan pada makanan. Mengokonsusmi kalsium dalam makanan merupakan cara yang dianjurkan guna menyerap lebih banyak gizi.

Bekatul gandum dan sayuran hijau

Mengkonsumsi tambahan kalsium pada makanan bisa dilakukan dengan makanan seperti bekatul gandum, demikian menurut David Kritchevky PhD, Institute Profesor dan Direktur Asosiasi pada Wistar Intitute di Philadelpia.

Penurunan lemak darah lebih banyak dilakukan dengan menyantap makanan berlemak rendah, tetapi bekatul gandum atau kalsium membantu mempercepat proses penurunan kolestrerol. Tampaknya cara ini merupakan salah satu cara yang mungkin untuk dilakukan.

Zat kalsium juga dapat diperoleh dari brokoli dan sayuran hijau. Namun tidak sembarang sayuran hijau baik untuk mendapatkan kalsium. Bayam, misalnya meski mengandung kalsium, sulit diserap darah walau dengan cara apa pun sayur itu dimasak. Buncis atau kacang-kacangan, terutama kedelai, juga layak dikonsumsi, selain memiliki serat yang bisa larut, juga membantu menurunkan kolesterol.

Kalsium memang bukan satu-satunya zat untuk menurunkan kolesterol, Masih ada sederet cara-cara yang lain seperti menyantap makan berkadar lemak rendah, makanan berserat, sejumlah sayur, dan buah segar. Latihan fisik juga mampu mendongkrak kadar kolesterol baik  HDL, yang pada gilirannya mengikis kolestrol pada hati.

Kedepan kalsium sebaiknya semakin diperhitungkan. Mungkin ada sejumlah orang yang kurang mengkonsumsi makan alami. Padahal, ini tidaklah menguntungkan bagi kesehatan tubuh kita secara umum. (al/mhs) 

Artikel Terkait