Selasa, 07 Mei 2019

Kanker Usus Besar Gejala dan Pencegahannya

Kanker usus besar atau bowel cancer adalah kanker pembunuh tertinggi ketiga (14,2%) setelah kanker prostat dan paru-paru  bagi pria di Indonesia. Sementara pada wanita, kanker ini pun menempati urutan ketiga (10,1%) setelah kanker payudara dan paru-paru.

Kebanyakan kanker usus dimulai dari kelenjar-kelenjar yang ada pada permukaan usus besar (kolon dan rektum). Tidak ada satu penyebab utama yang dapat di identifikasi menjadi penyebabkan kanker usus. Kanker ini berkembang karena kombinasi beberapa faktor-faktor tertentu. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas (adenoma), yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95 %. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu mencapai 60-80 %, pada stadium III sekitar 30-60 %, dan stadium IV sekitar 25 %. Ini berarti, jika ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih hidup sampai lima tahun hanya dua puluh lima orang.

Faktor Risiko

Risiko seseorang untuk mendapatkan kanker usus menjadi lebih tinggi jika individu tersebut memiliki faktor-faktor berikut:
  • Berusia (lebih dari 60 tahun).
  • Keturunan African American dan Timur Eropa.
  • Mengidap tumor dalam usus (colorectal polyps).
  • Mengidap penyakit inflamasi (radang) usus.
  • Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker usus.
  • Wanita yang menderita kanker payudara.
  • Mengidap diabetes (diabetes mellitus).
Selain itu, faktor-faktor gizi seperti kurang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan, kurang memakan makanan berserat dan makanan daging merah dan daginng olahan secara berlebihan juga mempengaruhi pembentukan kanker usus. Rokok dan juga meminum minuman keras (alkohol) juga adalah satu faktor yang sudah lama dikenal untuk menyebabkan berbagai jenis kanker.

Penelitian terbaru menunjukkan, perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai risiko berkisar 1,5-3 kali dibanding bukan perokok. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Merokok berhubungan dengan kenaikan risiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan risiko perubahan adenoma menjadi kanker usus besar.

Gejala-gejala

Apakah tanda-tanda peringatan atau gejala-gejala yang dialami oleh penderita kanker usus ini? Diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses/tinja saat buang air besar.
  • Perubahan pada kebiasaan BAB (buang air besar) yaitu sembelit atau diare lebih dari enam minggu.
  • Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar
  • Ambeien juga bisa menjadi tanda awal penderita kanker usus besar
  • Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Rasa lelah terus-menerus.
  • Jika Anda memiliki gejala-gejala yang tersebut di atas, jangan tunggu lebih lama, segera berkonsultasi dengan dokter Anda. Statistik menunjukkan, jika diagnosis atau deteksi kanker usus ini dibuat lebih awal, ia bisa disembuhkan sepenuhnya.
Untuk menangani kanker usus besar, terapi bedah merupakan cara yang paling efektif, terutama jika dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya teknologi kedokteran saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker stadium III guna membunuh sisa-sisa sel kanker.

Pencegahan Kanker Usus

Pencegahan kanker usus besar dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, hindari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, menghindari rokok dan minum alkohol secara berlebihan, konsumsi kalsium dan asam folat, dan segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang ditemukan adanya polip pada usus.

Minum kopi, karena diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi kopi secara rutin ternyata memiliki 15 % risiko lebih kecil terkena kanker usus. Sedangkan, mereka yang minum enam gelas atau lebih, maka risiko terserang kanker usus berkurang hingga 40 %. Dan usahakan menghindari sembelit, karena tumpukan tinja dapat menyebabkan kanker usus besar. (ks/psp)

Artikel Terkait