Senin, 22 April 2019

Diet Menangkal Batu Ginjal

Gagal batu ginjal termasuk salah satu penyakit yang ditakuti karena menimbulkan nyeri luar biasa pada saat kambuh. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi atau mempermudah seseorang terkena batu ginjal. Diantaranya adalah faktor umur, jenis kelamin, keturunan, lingkungan dan adanya kelainan metabolisme.

Selain itu, makanan yang tak seimbang gizinya juga membuka peluang terbentuknya batu ginjal. Mengkonsumsi bahan makanan yang kaya kalsium, oksalat, protein hewani dan garam secara berlebihan dapat memperbesar risiko menderita batu ginjal. Begitu pula jika kita mengkonsumsi bahan makan mengandung purin dalam jumlah berlebih.

Batu ginjal sendiri adalah masa padat seperti batu berupa mineral dan garam kristal yang terbentuk di ginjal atau saluran kemih. Dalam kaitannya dengan komponen-komponen makanan, ada 4 tipe batu yang dapat terbentuk di ginjal, yaitu: batu kalsium (oksalat atau fosfat), batu magnesium amonium fosfat, batu asam urat, dan batu sistin (cystine). 70 – 80% batu ginjal yang terjadi berupa batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat, atau kombinasi keduanya.

Membatasi Kalsium

Makin tinggi konsumsi kalsium akan makin tinggi pula ekskresi/pembuangan sisanya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam-garam kapur. Bagi pasien yang menderita hiperkalsiura, dimana kadar kalsium dalam darahnya normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-35- miligram (mg), harus diberikan diet rendah kalsium dengan jumlah tidak lebih dari 500-600 mg perhari.

Membatasi konsumsi kalsium berarti mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, sayur kol serta lobak. Jenis makanan tersebut mengandung kalsium lebih dari 100 mg per porsi. Satu cangkir susu misalnya mengandung tidak kurang dari 250 mg kalsium.

Mengurangi Oksalat
Oksalat pada umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam tubuh, dari makanan yang kita makan serta dari hasil metabolisme vitamin C. Sekalipun dari makanan porsinya hanya 10 %, namun angka ini sudah cukup menuntut kewaspadaan kita untuk tidak asal santap saja makanan kaya oksalat. Makanan yang tinggi oksalatnya adalah bayam, teh, coklat dan kacang-kacangan.

Bagi pasien batu ginjal (terutama batu kalsium oksalat), dianjurkan diet rendah oksalat (40-50 mg per hari). Selain itu dianjurkan mengkonsumsi vitamin C tidak lebih dari satu gram perhari, karena terbukti dapat mendorong terbentuknya oksalat dalam tubuh, tetapi sebaliknya, kita tak boleh kekurangan vitamin B6 karena akan memicu peningkatan produksi oksalat dalam tubuh.

Mengurangi Protein hewani

Protein hewani termasuk yang paling besar pengaruhnya terhadap kemungkinan terbentuknya batu ginjal. Sebab, protein dapat meningkatkan ekskresi kalsium dan asam urat dalam air kemih, yang kemudian diikuti dengan menurunnya pH (tingkat keasamaan) urine dan terbuangnya sitrat.

Risiko akibat makan dengan menu protein hewani berlebihan tersebut dapat diperberat lagi jika pada saat bersamaan kita mengkonsumsi pula lemak dan garam dalam jumlah tinggi. Sementara itu kita kurang dalam menyantap makanan berserat tinggi yang mengandung magnesium, fosfat dan vitamin. Bagi penderita batu kalsium dianjurkan mengkonsumsi tidak lebih dari 1,5-1,8 protein per kg bobot badan perhari.

Membatasi Purin

Selain protein hewani, makanan yang mengandung purin adalah yang paling berpengaruh terhadap pembentukan batu ginjal. Batu ginjal disini dapat berupa campuran kalsium dan asam urat, atau hanya asam urat saja. Sumber asam urat adalah dari dalam tubuh sendiri (endogen) dan dari makanan seperti daging, jeroan, hasil laut seperti sea food, gandum, beras, dan tepung-tepungan.

Membatasi garam

Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urine. Keluarnya kalsium dari air kemih karena garam ini mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium. Dampak buruk lain akibat konsumsi garam yang berlebihan adalah menurunnya keluaran sitrat. Padahal zat ini penting untuk menghambat terjadinya kristalisasi.

Dianjurkan, terutama terhadap penderita batu kalsium dan urat, untuk tidak memakan garam lebih dari 1000 meq (kira-kira 6 gram) per hari.

Minum banyak air

Makin kurang seseorang minum air (terutama air putih), makin kurang pula air kemih yang terbentuk. Keadaaan ini akan menyebabkan makin tingginya derajat kejenuhan zat-zat kandungan yang akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu ginjal. Karena itu, kita dianjurkan untuk minum air banyak-banyak.

Jumlah yang dianjurkan sedikitnya adalah minum air 2-3 liter air perhari dan terbagi rata selama sehari. Umumnya, 35 % penderita batu ginjal minum air kurang dari 1liter per harinya. Semua jenis minuman pada dasarnya diperbolehkan, kecuali susu, teh dan lainnya yang dapat menyebabkan ekskresi oksalat tinggi. (al/mhs)

Artikel Terkait