Rabu, 27 Februari 2019

Makan Ikan Untuk Mencegah Penyakit Kanker

Selama ini yang banyak  diketahui makanan yang berperan dalam mencegah kanker adalah sayuran dan buah-buhan. Sedangkan kelompok ikan berperan dalam mencegah aterosklorosis dan penyakit jantung koroner. Penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi ikan ternyata berperan dalam mencegah munculnya beberapa jenis penyakit kanker.

Hal itu diungkapkan dalam peneltian Esteve Fernandez et.al.(2005) dari Institut Universetari de Salut Publica de Catalunya, L’Hospital (Barcelona), Catalonia di Spanyol. Penelitian melibatkan 10.149 sampel penderita kanker dan 7.990 orang kontrol. Para sampel dan kontrol diambil dari berbagai penelitian case-control terpadu di berbagai rumah sakit di Spanyol.

Salah satu kunci pertanyaan kepada  responden adalah beberapa porsi ikan yang mereka konsumsi perminggu setahun lalu sebelum penyakit kanker mereka mengganas. Selain itu ditanyakan pula tentang aspek sosio-demografik, ciri-ciri umum, dan kebiasaan merokok, minum alkohol, dan konsumsi kopi.

Responden kemudian dikelompokkan menjadi tiga yaitu tidak mengkonsumsi atau kurang dari satu porsi, satu porsi (lebih kurang 250 gram), dan dua porsi atau lebih perminggu.

Hasil penelitian

Ada beberapa hasil yang menarik dari penelitian tersebut. Pertama, konsumsi ikan menujukkan efek perlindungan terhadap serangan beberapa jenis kanker saluran pencernaan seperti kanker rongga mulut, farings, kerongkongan, lambung, usus besar, bagian rektum, indung telur dan kanker pankreas.

Kedua, terdapat hubungan yang terbalik secara signifikan antara banyaknya porsi ikan yang dikonsumsi perminggu dengan kecendrungan munculnya kanker larings, endometrium (dinding rahim), kanker multiple myeloma (sumsum tulang).

Ketiga, ada kecendrungan tidak signifikan antara konsusmsi ikan dengan kejadian kanker empedu, prostat, ginjal dan kanker limfoma. Keempat, tidak ada pola atau hubungan antara konsumsi ikan dengan kejadian kanker payudara, hati, kantung kemih, dan kanker kelenjar gondok.
Hasil penelitian Fernandez juga menunjukkan, jumlah porsi ikan yang dikonsumsi baru bermanfaat mencegah kanker bila dua porsi atau lebih dalam seminggu. Sementara konsumsi ikan satu porsi per minggu efeknya hampir sama dengan tidak mengkonsusmsi ikan.

Hasil penelitian tersebut memberikan nilai tambah pada konsumsi ikan. Pertama, selain akan melindungi dari penyakit jantung dan pembuluh darah, konsumsi ikan juga akan mencegah munculnya beberapa jenis kanker, terutama kanker yang menyerang saluran pencernaan. Kedua, orang yang sedikit atau jarang mengkonsumsi ikan berisiko tinggi menderita penyakit jantung sekaligus menderita kanker.

Efek perlindungan tersebut berasal dari kandungan berbagai zat gizi dalam ikan. Antara lain kadar karbohidratnya rendah, kadar lemaknya berefek posistif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, nilai proteinnya bermutu tinggi dan termasuk protein komplit karena daya cernanya tinggi dan kadar asam amino esensialnya lengkap.

Vitaminnya beragam dan kandungan mineralnya tinggi serta mudah diserap tubuh. Dilaporkan juga kandungan mineral seng (Zn), selenium dan beberapa mineral lainnya dalam ikan diperlukan dalam sistem pertahanan tubuh dalam melawan berbagai penyakit, termasuk kanker.

Tergantung pengolahan

Berbagai zat gizi dalam ikan tergantung cara pemilihan dan proses pengolahannya. Pilihlah ikan yang segar dan kalau bisa masih hidup. Ikan yang masih segar tampak pada dagingnya yang kenyal kalau ditekan, sisiknya tidak mudah lepas, dan tidak berbau amis. Matanya masih bening dan tidak cekung.

Ikan laut tinggi kadar omega-3, vitamin (A dan D) serta mineral. Sedangkan ikan air tawar terutama tinggi karbohidrat dan asam lemak omega-6. Kedua jenis ikan ini  merupakan sumber zat gizi yang bermutu. Gonta-gantilah konsumsi kedua jenis ikan tersebut agar saling melengkapi kekurangan zat gizi lainnya.

Ikan segar tersebut segera bersihkan dan diberi bumbu untuk dimasak sesuai selera. Pemasakan dengan digoreng atau dibakar dengan olesan mentega akan meningkatkan kadar lemak sehingga tidak disarankan dilakukan terlalu sering .

Ikan kalengan dan yang diawetkan seperti ikan asin juga disarankan tidak terlalu sering dikonsumsi karena umumnya telah diolah sedemikian rupa dengan penambahan zat pengawet dan adiktif yang dapat merusak nilai gizi ikan dan kesehatan konsumennya.

Untuk mendapatkan kesehatan tubuh yang prima tentu saja tidak hanya dari aspek konsumsi ikan, tetapi harus didukung konsumsi beragam sayuran, buah-buahan, serelia, minuman, dan melaksanakan gaya hidup sehat, olahraga yang pas, teratur dan terukur, tidak merokok, tidak minum alkohol dan obat psikotropika, dan selalu berpikir positif. (mh/kmp).

Artikel Terkait